Thursday, November 28, 2013

Cara Melakukan Perawatan Kuku Sendiri

Cara Melakukan Perawatan Kuku Sendiri

Bagi Anda yang sibuk dengan segudang aktipitas tidak sempat pergi kesalon untuk melakukan perawatan kuku, Berikut adalah tips cara menlakukan perawatan kuku sendiri.
Apalagi bila Anda hobi mewarnai atau melukis di kuku, maka melakukan perawatan kuku adalah hal yang tak boleh lupa dilakukan. Selain perawatan di salon kuku, sebenarnya kita juga bisa melakukannya sendiri di rumah. Meski awalnya tidak mudah, tetapi lama kelamaan akan terbiasa.
Untuk perawatan di rumah, cobalah lakukan dry manicure (yang tidak menggunakan banyak produk kuku tapi baik untuk kesehatan kuku), tetapi dengan kesabaran dan hati-hati dengan kutikula.
Selebriti manikur, Carla Kay memberikan lima tips untuk membantu melakukan perawatan manikur yang sempurna.
  • Jangan memotong semua kutikula
    Kutikula berfungsi untuk melindungi kuku dari infeksi. Potong saja bagian kecil yang menjorok keluar. Kemudian oleskan sedikit alkohol dan gesekkan pada kuku sehingga minyak alami dari kuku Anda hilang dan kuku menjadi bersih.
  • Cobalah manikur kering
    Mencoba teknik manikur kering dapat menghemat waktu Anda. Selain itu, memoleskan lotion dan juga minyak secara perlahan akan menghaluskan kulit dan membuat kulit yang berada di dasar kuku (nail bed) lebih cepat tumbuh.
  • Aplikasikan base
    Selalu gunakan base coat yang mengandung keratin untuk mencegah kuku rapuh. Pakailah sebelum memoles cat kuku.
  • Bersabarlah
    Untuk mendapatkan kesehatan kuku, Anda harus bersabar. Terutama juga saat pada pengaplikasian cat kuku, biarkan base mengering, setelah itu Anda bisa menerapkan warna-warni cat kuku yang disukai.
  • Bermain dengan stiker kuku
    Jika Anda tidak pandai melukis kuku Anda, cobalah bermain pada stiker kuku. Ada banyak warna cantik dan desain yang sesuai dengan suasana hati Anda.
Perawatan kuku atau yang dikenal dengan istilah manicure, memang paling asik kalau dilakukan di salon. Anda tinggal duduk, rentangkan tangan dan para terapis dengan cekatan segera membersihkan, merapikan dan merawat jari-jari Anda, agar tampil lebih cantik.
Tetapi akan lebih baik lagi, apabila Anda setidaknya bisa merawat dan membersihkan kuku sendiri. Kami paham, Anda tidak memiliki banyak waktu untuk mempelajari keterampilan manikur. Maka dari itu, berikut kami suguhkan tip dan trik melakukan perawatan manikur di rumah.
Dry manicure adalah perawatan kuku yang tidak menggunakan banyak produk kimia untuk kuku, sehingga aman untuk dilakukan oleh seseorang yang bukan manicurist profesional. Tetapi, dalam pengerjaannya dibutuhkan kesabaran dan ketelitian, untuk menghindari terjadinya kesalahan yang menimbulkan luka.

Tuesday, November 19, 2013

Alasan Larangan Menyisir Ketika Rambut Basah

Alasan Larangan Menyisir Ketika Rambut Basah

Jika Anda ingin mempunyai rambut panjang dan sehat, maka sejak sekarang hentikanlah kebiasaan menyisir dalam keadaan rambut masih basah. Berikut adalah alasan larangan menyisir ketika rambut basah.
Rambut yang indah tentu dambaan setiap wanita. Namun untuk mendapatkan rambut yang indah memerlukan perawatan yang dapat dilakukan dengan sederhana. Salah satunya jangan menyisir rambut dalam keadaan basah.
Dalam acara Gift of Shine, seorang pakar rambut ternama, Irwan Muljadi menyarakan agar tak menyisir rambut dalam keadaan basah karena merusak kesehatan rambut. Pasalnya rambut dalam keadaan basah menjadi sangat rentan terhadap kerusakan.
“Ketika rambut basah, rambut akan membengkak, hingga membuat rambut menjadi rapuh dan membuat kerusakan menjadi lebih gampang terjadi,” tutur Irwan.
Meski demikian, ahli rambut terkenal ini memberikan beberapa tips bagi para wanita bagaimana cara yang tepat untuk melakukannya.
  • Setelah keramas dengan sampo dan kondisioner, sisirlah dengan sisir yang bergigi jarang.
  • Hindari penggunaan sisir rambut sampai rambut dalam keadaan kering.
  • Jika menggunakan sisir rambut untuk mengeringkan rambut basah dengan hair dryer, gunakan sisir dengan gigi sejarang mungkin. Hal ini juga berguna untuk menjaga rambut dari kerapuhan.
Menjaga kesehatan rambut bagi kaum wanita adalah keharusan agar bisa tampil lebih percaya diri. Demikian info kecantikan dari Journal Buzz. Terimakasih dan nantikan informasi menarik lainnya.

Friday, November 15, 2013

Kate Middleton Juga Disadap Peretas!!

Kate Middleton Juga Disadap Peretas!!

Aksi penyadapan juga terjadi pada Kate middleton ketika dia masih belum menikah dengan pangeran inggris.
 Nama Kate Middleton termasuk "target evaluasi" dalam daftar penyadapan yang kini dikantongi kejaksaan Inggris. Daftar itu ditulis oleh seorang detektif swasta yang merupakan salah satu terdakwa dalam sidang penyadapan telepon yang kini terus bergulir di pengadilan Inggris. Saat teleponnya disadap, Kate belum menjadi istri Pangeran William.
Terdakwa utama kasus ini, mantan editor News of The World, Rebekah Brooks dan Andy Coulson, dituduh berkonspirasi antara Oktober 2000 dan Agustus 2006 untuk melakukan penyadapan telepon sejumlah petinggi negara, politikus, dan figur publik lain termasuk artis. Tujuannya adalah untuk mendapatkan berita yang paling eksklusif. Lima pegawai media itu ikut terseret sebagai terdakwa.
Secara khusus, tuduhan menegaskan bahwa mereka menyadap telepon dan meretas akun email milik orang-orang terkenal. Nama Kate Middleton muncul pada urutan ke-14 dalam daftar itu.
Berturut-turut setelah nama Kate, ada nama ajudannya, Jamie Lowther Pinkteron, humas selebritas Max Clifford, aktris Angelina Jolie dan mantan pemeran pengganti Eunice Huthart.
Brooks dan terdakwa lain mulai diadili sejak Mei tahun lalu. Skandal penyadapan ini mendorong Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk mendirikan sebuah penyelidikan independen, yang dipimpin oleh hakim Lord Leveson untuk membuat rekomendasi tentang etika jurnalistik dan mengatur hubungan antara pers dan masyarakat, polisi, serta politikus. www.tempo.co

Thursday, November 7, 2013

Penyebab Ketuban Pecah Dini

Penyebab Ketuban Pecah Dini

Postingan perdanan di Journal Buzz kali ini akan membahas penyebab ketuban pecah dini.
PERNAH mendengar cerita sedih tentang ibu yang mengalami ketuban pecah sebelum waktunya?
Dokter kerap menyebutnya ketuban pecah dini (KPD). Apa sebab? Pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan, terjadi pada usia kehamilan cukup bulan atau kurang bulan. KPD kurang bulan terjadi pada usia kehamilan 37 minggu.
KPD cukup bulan terjadi sebelum waktu persalinan, dengan frekuensi memanjang hingga 12 jam sebelum bersalin.
8 Penyebab
Salah satu penyebab KPD, melemahnya kekuatan membran ketuban, meningkatnya tekanan terhadap rahim, atau kombinasi keduanya. Dr. Ganda Anang Sefri Ardiyanto (29) menyebut, penyebab paling umum terjadi karena infeksi vagina dan leher rahim (bacterial vaginosis). Penyebab lain, inkompetensi serviks.
Inkompetensi serviks adalah kelainan otot-otot rahim dan leher rahim yang terlalu lunak (lemah) sehingga sedikit membuka di tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang terus membesar. Dengan kata lain, KPD terjadi karena banyak faktor.
Ganda mengurai delapan faktor lain sebagai berikut:
1. Peningkatan tekanan terhadap rahim. Pertanyaan yang kemudian dilontarkan calon ibu, apa yang membuat rahim sedemikian tertekan?
a. Trauma akibat hubungan seksual, pemeriksaan dalam misalnya amniocentesis (tes untuk mengetahui kelainan genetik pada bayi dengan memeriksa cairan ketuban) dan lain-lain.
b. Kehamilan kembar. Alangkah bahagianya ibu yang sekalinya mengandung langsung dikaruniai Sang Khalik dua janin. Makin banyak anugerah, makin banyak tanggung jawab yang diemban. "Ibu yang mengandung bayi kembar patut menyadari fakta ini: isi rahim lebih besar. Sementara selaput ketuban relatif kecil sedangkan di bagian bawah rahim tidak ada penahan. Akibatnya, selaput ketuban teregang lalu terjadi penipisan yang memperbesar risiko pecah," Ganda menukas.
c. Makrosomia (bayi berukuran besar). Ini terjadi jika bobot janin melampaui 4.000 gram, sehingga menimbulkan peregangan rahim.
d. Hidramnion (jumlah cairan ketuban lebih dari 2.000 ml). Jika ini terjadi tiba-tiba dan dalam waktu lama, volume tersebut mengakibatkan rahim teregang.
2. Kelainan letak janin dan rahim.
3. Penyempitan panggul.
4. Infeksi selaput ketuban (khorioamniositis), karena penyebaran kuman dari vagina ke rahim.
5. Faktor keturunan (ion cu serum rendah, vitamin C rendah, dan kelainan genetik)
6. Riwayat KPD sebelumnya.
7. Kerusakan selaput ketuban.
8. Leher rahim pendek (kurang dari 25 mm) pada usia kehamilan 23 minggu.
Tanda Bahaya
Ingat, KPD salah satu tanda bahaya yang harus diwaspadai ibu. Satu tanda paling kentara, keluarnya cairan ketuban (merembes) melalui vagina. Aroma cairan yang merembes itu berbau amis. Warnanya pucat dan bergaris merah (darah). Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran tiba. Apabila si ibu duduk atau berdiri, kepala janin akan menyumbat sementara karena sudah terletak di bawah.
"Selain rembesan air, gejala lain yang layak diindahkan calon ibu yakni demam, nyeri perut, dan denyut jantung yang bertambah cepat. Tiga gejala penyerta ini tanda bahwa infeksi sedang berlangsung. Anda harus segera ke dokter. Beberapa teori yang saya baca menyatakan bagaimana KPD terjadi. Mulai dari kelainan kromosom, kelainan kolagen, sampai infeksi," terang staf bagian Mikrobiologi Faktultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Faktanya, 65 persen kasus KPD berhubungan dengan infeksi.
Kuman dengan virulensi tinggi, seperti bacteroides sp. atau virulensi rendah seperti lactobacillus sp., jika tidak ditangani segera akan membawa petaka.
Disebut "petaka" karena KPD berdampak:
1. Terhadap janin. Si ibu belum menunjukkan gejala infeksi tetapi janin bisa jadi sudah terinfeksi dalam rahim. Jika ini terjadi (dan ibu tidak menyadari) maka keselamatan si janin jelas terancam.
2. Terhadap ibu. "Karena jalan terbuka saat persalinan maka dapat terjadi infeksi saat persalinan misalnya infeksi nifas dan dry-labor karena cairan ketuban berkurang atau infeksi ke dalam darah," Ganda mengingatkan.
Tidak berlebihan jika disebut tanda bahaya. Selain berdampak terhadap ibu dan janin, KPD bisa memicu komplikasi. Ganda mengingatkan, komplikasi yang timbul tergantung usia kehamilan. Selain infeksi, komplikasi lain yang mungkin muncul yakni persalinan prematur, kompresi tali pusat sehingga janin kekurangan oksigen, kelainan janin, serta gagal bersalin normal. Penanganan medisnya pun disesuaikan dengan usia kehamilan.
"Jika usia kandungan kurang dari 37 minggu, sebisa mungkin dipertahankan sampai usia 37 minggu atau lebih dengan cara rawat rumah sakit atau total bed, pemberian antibiotik, dan pemberian antikontraksi. Jika di atas 37 minggu, akan diusahakan agar ibu melahirkan dengan pacu atau bedah caesar," pungkasnya.
posted by: Journal Blog